Gelombang PHK di RI, Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken

frankocomedy.com – Gelombang PHK di RI Menjelang bulan Ramadan terus meningkat. Kali ini, sejumlah perusahaan besar seperti Yamaha Music, Sritex, KFC, dan Sanken terpaksa melakukan PHK massal. Kondisi ini menambah daftar panjang pekerja yang kehilangan pekerjaan di awal 2025.

“Baca juga : Antrean Panjang di SPBU Shell, hilangnya Kepercayaan Publik?”

Yamaha Music Bersiap Lakukan PHK

Yamaha Music Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang dikabarkan akan merumahkan sejumlah karyawannya. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan bahwa serikat pekerja Yamaha Music telah bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.

“Sepuluh hari lalu, serikat pekerja Yamaha Music datang ke Pak Menteri dan menyampaikan akan ada PHK,” ujar Indah, Jumat (28/2/2025).

Pemerintah telah mengingatkan Yamaha Music agar mengikuti regulasi dalam melakukan PHK. Jika perusahaan tidak mampu memberikan kompensasi sesuai aturan, maka kesepakatan harus dicapai antara perusahaan dan karyawan.

“Kami minta semua dilakukan sesuai hak, kewajiban, dan kemampuan perusahaan,” tegas Indah.

Sritex PHK Ribuan Karyawan

Di Jawa Tengah, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) juga melakukan PHK besar-besaran. Langkah ini diambil setelah perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Ketua Serikat Pekerja Sritex, Widada, mengatakan bahwa para karyawan mulai mengisi surat PHK sebagai syarat pencairan jaminan hari tua (JHT).

“Banyak yang sudah mengisi surat PHK supaya bisa segera mencairkan JHT,” ujarnya.

Ia berharap gaji para pekerja tetap dibayarkan tepat waktu, mengingat keterlambatan gaji bulan Februari sempat terjadi.

“Biasanya molor sampai delapan hari. Karyawan butuh gaji untuk bayar utang dan cicilan,” tambahnya.

Sritex memiliki sekitar 6.660 pekerja. Saat ini, karyawan masih menunggu kepastian mengenai pesangon mereka.

PHK di KFC dan Penutupan Pabrik Sanken

Selain Sritex dan Yamaha Music, perusahaan lain seperti KFC dan Sanken juga menghadapi gelombang PHK.

Menurut laporan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), lebih dari 1.000 pekerja Sanken kehilangan pekerjaan akibat penutupan pabrik di Bekasi.

Lebih dari seribu karyawan Yamaha Music juga terdampak karena pabrik mereka direlokasi ke China. Selain itu, ratusan buruh PT Tokay Bekasi juga mengalami PHK.

Gelombang PHK Berlanjut, Pemerintah Diminta Bertindak

Presiden KSPI, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa ribuan pekerja di sektor otomotif, khususnya pabrikan truk dan dump truck, berisiko terkena PHK akibat lonjakan impor kendaraan dari China.

“Sejak Januari-Februari 2025, sekitar 3.000 pekerja terkena PHK dan jumlahnya masih bisa bertambah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kurangnya upaya pemerintah dalam mencegah gelombang PHK ini.

“Menteri Investasi, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Koordinator Perekonomian harus bertanggung jawab atas PHK yang terus terjadi di sektor riil,” tegasnya.

“Baca juga : Gerard Pique Ingin Jadi Presiden Barcelona, Tapi Ada Tantangan”

Gelombang PHK di RI ini menambah kekhawatiran bagi pekerja Indonesia, terutama menjelang Ramadan. Banyak buruh berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan ini.

Similar Posts