frankocomedy.com – Supermarket besar dengan jaringan ritel asal Korea Selatan, akan menutup seluruh operasinya di Indonesia pada 31 Mei 2025. Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah mengkonfirmasi rencana penutupan ini.
“Baca juga : Journaling: Cara Praktik Budaya Self-Care untuk Atasi Stres”
Perusahaan ini memang sudah tidak berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dimana mereka hanya memiliki sekitar 10 gerai di Indonesia. Skala operasi yang kecil menjadi alasan utama penutupan. “Market share mereka terlalu kecil dengan jumlah gerai terbatas,” jelas Budihardjo.
Bekas lokasi GS Supermarket kemungkinan akan diambil alih retailer lain. Proses takeover biasanya berlangsung setelah proses penutupan selesai. “Pola seperti ini biasa terjadi di industri ritel,” tambah Budihardjo.
Industri ritel Indonesia memang sedang mengalami transformasi. Sebelum GS Supermarket, Lulu Hypermarket juga mengumumkan penutupan gerainya di QBIG BSD pada 30 April 2025.
Beberapa faktor menghambat perkembangan ritel modern:
- Proses perizinan yang rumit
- Kesulitan pasokan barang
- Masalah premanisme
- Perubahan perilaku konsumen
“Retailer membutuhkan kemudahan impor dan perizinan,” ujar Budihardjo. Namun dia tetap optimis dengan masa depan industri ritel Indonesia. Beberapa perusahaan justru membuka gerai baru dengan konsep segar.
“Baca juga : Pakistan Ancam Balas Serangan India yang Tewaskan 3 Warga”
Pasar ritel Indonesia terus berubah. Konsumen sekarang lebih menyukai format toko yang efisien dengan pengalaman belanja terpadu. Retailer yang mampu beradaptasi akan bertahan di tengah persaingan ketat.