frankocomedy.com – Majukan pendidikan seperti yang dilakukan oleh negara Jepang bisa menjadi salah satu contoh baik yang bisa diikuti Indonesia. Momentum Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei menjadi waktu tepat untuk merefleksikan tantangan pendidikan di Tanah Air. Jepang membuktikan bahwa reformasi pendidikan mampu mengubah nasib suatu bangsa.
“Baca juga : Negara Ini Tolak Tawaran Donald Trump: ‘Kami Bukan untuk Dijual’
Kaisar Hirohito memulai perubahan besar-besaran di sektor pendidikan setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II. Ia menyadari kekalahan negaranya berakar dari kegagalan sistem pendidikan. Alih-alih memanggil dokter atau insinyur, Hirohito justru mencari guru untuk membangun kembali Jepang.
Pemerintah Jepang meluncurkan “Pedoman Kebijakan Pendidikan untuk Pengembangan Jepang Baru” pada September 1945. Kebijakan ini mencakup 11 aturan, termasuk revisi buku pelajaran, penghapusan materi militeristik, dan penguatan pendekatan saintifik. Jepang juga mereformasi Kementerian Pendidikan untuk mendukung perubahan ini.
Jepang menghapus kurikulum berbasis propaganda militer dan ultra-nasionalisme. Sebelumnya, sekolah mengajarkan anak-anak untuk patuh mati-matian pada negara. Materi seperti “Jepang negeri para dewa” juga dihilangkan karena dianggap memicu semangat perang.
Kurikulum baru Jepang fokus pada pendidikan moral, sains, teknologi, kesetaraan, dan kewarganegaraan. Pemerintah juga meningkatkan kualitas guru dengan pelatihan intensif dan sertifikasi ketat. Jepang merekrut banyak calon pendidik dan membekali mereka dengan kompetensi memadai.
Reformasi pendidikan membawa dampak besar bagi kemajuan Jepang. Dalam 10-20 tahun, negara ini bangkit sebagai kekuatan ekonomi dunia. Lulusan Jepang terkenal unggul di bidang sains dan teknologi. Sistem pendidikannya pun menjadi rujukan internasional.
Kunci keberhasilan Jepang terletak pada pendekatan pendidikan yang manusiawi dan berbasis kebutuhan riil. Pemerintah percaya bahwa nasionalisme sejati tumbuh ketika rakyat sejahtera, bukan melalui doktrin semata.
“Baca juga : Mazda EZ-60 SUV Listrik Tembus 10 Ribu Pesanan Sejak Rilis”
Indonesia bisa meneladani Jepang dengan memperkuat kurikulum berbasis sains dan meningkatkan kesejahteraan guru. Langkah ini akan membangun SDM berkualitas tanpa mengorbankan nilai-nilai kebangsaan.