Kasus Kredit Sritex Rugikan Negara Rp 692 M, Ini Faktanya
frankocomedy.com – Kasus kredit Sritex telah merugikan negara mencapai Rp692 miliar menurut temuan dari Kejaksaan Agung. Kerugian ini berasal dari pinjaman dua bank BUMN, yaitu Bank DKI (Rp149 miliar) dan Bank BJB (Rp543 miliar).
“Baca juga : Wajah Berubah saat Hamil? Ini Solusi untuk Bumil Insecure”
Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, menjelaskan total tunggakan Sritex mencapai Rp3,58 triliun sejak Oktober 2024. “Pinjaman ini bermasalah karena prosedur pemberian kredit tidak sesuai aturan,” tegas Qohar dalam konferensi pers di Jakarta Selatan.
Kejagung menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini:
Menurut penyidikan, dana kredit seharusnya untuk modal kerja. Namun Sritex menggunakannya untuk:
“Bank tidak melakukan analisis kelayakan dengan benar. Mereka juga mengabaikan prosedur standar pemberian kredit,” jelas Qohar. Pelanggaran ini menyebabkan negara menanggung kerugian besar.
Kasus ini bermula ketika Sritex gagal melunasi kredit senilai Rp3,58 triliun. Kejagung kemudian menemukan indikasi penyimpangan dalam proses pencairan dana dari kedua bank tersebut.
Qohar menegaskan penyidikan masih berlangsung. Kejagung tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka baru. “Kami akan mengusut tuntas kasus ini untuk memulihkan kerugian negara,” pungkasnya.
“Baca juga : Temuan Ladang Gas Raksasa, Prabowo Yakin RI Swasembada”
Poin penting kasus:
frankocomedy.com - Kemensos Salurkan total 111 hewan kurban (45 sapi dan 66 kambing) yang tersebar…
frankocomedy.com - Kawasan Hutan di Raja Ampat sementara ini izin penggunaan kawasan hutan (PPKH) dihentikan…
frankocomedy.com - Bea Cukai teluk Nibung dan Balai Karantina Tanjung Balai Asahan berhasil menggagalkan upaya…
frankocomedy.com - Tenka Hashimoto menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa ia menerima donor sperma dari…
frankocomedy.com - Tiga Pengusaha dan satu konsultan hukum atas kasus korupsi proyek fiktif senilai Rp…
frankocomedy.com - Dua perempuan asal Nganjuk dan Cirebon nyaris menjadi korban perdagangan manusia setelah terjebak…