frankocomedy.com – Sumala: Legenda Horor Jawa karya Hitmaker Studios yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini bukan sekadar fiksi, tetapi diklaim berdasarkan kisah nyata yang terjadi di sebuah desa terpencil di Kabupaten Semarang pada 1940-an. Film horor Indonesia semakin berkembang dengan mengangkat legenda daerah yang penuh misteri.
Mengangkat Mitos Sumala ke Layar Lebar
“Baca juga : Snapdragon 8 Gen 3 vs Dimensity 8200, Siapa Lebih Kuat?“
Sumala, yang dirilis pada 26 September 2024, dibintangi oleh Luna Maya, Darius Sinathrya, dan Makayla Rose. Cerita film ini berpusat pada Sulastri, seorang wanita yang melakukan perjanjian dengan iblis demi mendapatkan keturunan.
Dari perjanjian tersebut, ia melahirkan anak kembar, di mana salah satunya dianggap sebagai keturunan iblis dan diberi nama Sumala. Sang suami, Soedjiman, langsung membunuh Sumala karena wujudnya yang mengerikan.
Namun, tindakan tersebut tidak mengakhiri teror. Saat anak yang masih hidup, Kumala, tumbuh dewasa, kejadian mistis terus menghantui desa. Warga mulai percaya bahwa Kumala menjadi sumber petaka. Namun, Kumala bersikeras bahwa kakaknya, Sumala, yang telah dibunuh ayah mereka, adalah penyebab kejadian mengerikan tersebut.
Kengerian Sumala dalam Budaya Jawa
Masyarakat Jawa memiliki banyak mitos tentang perjanjian dengan makhluk gaib, yang sering kali berujung pada bencana. Konsep anak hasil perjanjian gaib telah lama menjadi bagian dari cerita rakyat.
Dalam berbagai legenda, anak yang lahir dari kesepakatan dengan iblis sering memiliki kekuatan supranatural yang berbahaya. Mereka sering dikucilkan atau bahkan dimusnahkan karena dianggap membawa malapetaka.
Film Sumala mengangkat aspek ini dengan baik, memperlihatkan bagaimana masyarakat berusaha menghadapi ketakutan mereka terhadap sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara rasional.
Apakah Kisah Sumala Benar-Benar Nyata?
Kisah Sumala pertama kali viral melalui kanal YouTube BANG BETZ Illustration serta utas di media sosial X. Namun, keasliannya masih diperdebatkan.
Sebagian orang percaya bahwa cerita ini benar-benar terjadi di desa terpencil di Semarang. Sementara yang lain menganggapnya sebagai legenda urban yang berkembang menjadi kisah menyeramkan.
Dalam dunia jurnalistik, penting untuk memilah antara fakta dan mitos. Hingga saat ini, tidak ada bukti konkret bahwa kisah Sumala benar-benar terjadi. Namun, legenda ini tetap menarik karena mencerminkan ketakutan masyarakat terhadap hal-hal gaib yang sulit dijelaskan.
Kesuksesan Film Horor Lokal Mengadaptasi Legenda Daerah
Kesuksesan Sumala menunjukkan bahwa kisah-kisah lokal masih memiliki daya tarik kuat di industri film Indonesia. Sebelumnya, film seperti KKN di Desa Penari dan Sewu Dino juga berhasil meraih kesuksesan dengan mengadaptasi legenda daerah.
Rizal Mantovani, yang dikenal dengan film-film horor sukses seperti Jelangkung dan Kuntilanak, kembali membuktikan kepiawaiannya dalam menggarap cerita mistis. Visual yang menegangkan, alur yang kuat, dan atmosfer horor yang mencekam menjadikan Sumala sebagai salah satu film horor yang patut ditonton.
Kesimpulan
Apakah Sumala benar-benar berdasarkan kisah nyata atau sekadar mitos yang berkembang? Terlepas dari kebenarannya, legenda ini telah berhasil diadaptasi ke layar lebar dan menghadirkan teror baru bagi penonton.
“Baca juga : Misteri Larangan Baju Hijau di Pantai Palabuhanratu”
Dengan pendekatan yang memadukan unsur budaya, kepercayaan lokal, dan horor psikologis, Sumala legenda horor jawa membuktikan bahwa film horor Indonesia semakin matang dalam mengangkat cerita mistis yang mengakar kuat di masyarakat.